Minggu, 21 Desember 2014

PENGANTAR MANAJEMEN


MANAJEMEN KONFLIK DALAM ORGANISASI
&
PERAN DAN TEKNIK PENGENDALIAN DALAM MANAJEMEN


1.      Pengertian manajemen konflik
2.      Perubahan pandangan tentang konflik
3.      Jenis-jenis konflik
4.      Metode-metode pengelolaan konflik
5.      Factor-faktor yang mepengaruhi konflik
6.      Metode penanganan konflik
7.      Konflik structural
8.      Konflik Lini dan Staf
9.      Kesimpulan
MANAJEMEN KONFLIK
Konflik organisasi adalah perbedaan pendapat antara dua atau lebih anggota organisasi atau kelompok, karena harus membagi sumberdaya yang langka, atau aktifitas kerja dan atau karena mereka mempunyai status, tujuan, penilaian atau pandangan yang berbeda.
Perbedaan antara konflik dengan persaingan (kompetisi) terletak pada apakah salah satu pihak dapat mencegah pihak lain dalam pencapaian tujuannya? *25 kompetisi terjadi, apabila tujua kedua belah pihak tidak sesuai, akan tetapi kedua belah pihak tidak dapat saling mengganggu. Sebagai contoh dua bagian pemasaran computer yang saling bersaing dalam satu organisasi, dimana kedua bagian tersebut siapakah yang pertama-tama mencapai atau memenuhi kuota penjualan yang paling banyak. Jika dalam hal ini tidak ada kemungkinan untuk mencampuri usaha pihak lain dalam mencapai tujuannya, maka terjadilah kompetisi, akan tetapi apabila ada kemungkinan untuk mencampuri itu dan memang dilakukan, terjadian konflik.
Sedang kerjasama (kooperasi) terjadi bila dua atau lebih pihak yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama *26. Ada kemungkinan konflik dan kerjasama berdampingan, lawan kerjasama ialah bukan konflik, tetapi tidak ada kerjasama. Sebagai contoh anda setuju pada suatu tujuan, tetapi anda tidak setuju dengan cara pencapaian tujuan tersebut. Manajemen konflik ( pengelolaan konflik) berarti bahwa para manajer harus berusaha menemukan cara untuk mengembangkan konflik dan koperasi.

PERUBAHAN PANDANGAN TENTANG KONFLIK

Sikap terhadap konflik demi organisasi telah mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Stephen P. Robbins telah meneliti evolusi ini dan menjelaskan tentang adanya perbedaan antara pandangan tradisional dengan pandangan interaksi. *27 konflik dapat fungsinal ataupun berperan salah (dysfunctional) secara sederhana bahwa konflik mempunyai potensi bagi pengembangan
atau pengagnggu pelaksanaan kegiatan organisasi tergantung kepada cara pengelolaannya. Segi fungsional konflik antara lain : 1) manajer menemukan cara penggunaan dana yang lebih baik; 2) lebih mempersatukan para anggota;3) menemukan cara perbaikan prestasi organisasi dan;4) penggantian manajer baru yang lebih cakap dan semangat
Dalam gambar diatas terdapat tingkat konflik fungsional optimal, dimana performance organisasi adalah maksimum. Bila konflik terlalu rendah, maka performance organisasidapat menghadapi stagnasi. Jika tingkat konflik terlalu tinggi, maka kekacauan dan perpecahan macam kehidupan organisasi.


Pandangan Lama dan Baru mengenai Konflik
( Old and Current Views of Conflict)
.1 Pandangan Lama
1.      Konflik dapat di hindarkan
2.      Konflik disebabkan oleh kesalah-kesalahan manajemen dalam perancangan dan pengelolaan organisasi atau oleh pengacau.
3.      Konflik menganggu organisasi dan menghalangi pelaksanaan optimal
4.      Tugas manajemen adalah menghilangkan konflik
5.      Pelaksanaan kegiatan organisasi yang optimal membutuhkan penghapusan konflik
2 Pandangan Baru
1.      Konflik tidak dapat dihindarkan
2.      yang tidak dapat dihindarkan, perbedaan dalam persepsi dan nilai-nilai pribadi dan sebagainya
3.      Konflik sangat membantu atau menghambat pelaksanaan kegiatan organisasi dalam berbagai drajat
4.      Tugas manajemen adalah mengelola tingkat konflik dan penyesuaian
5.      Pelaksanaan kegiatan organisasi yang optimal membutuhan tingkat konflik yang moderat


JENIS-JENIS KONFLIK
Ada lima jenis (tipe) konflik dalam kehidupan organisasi yaitu:
.1 Konflik didalam individu :
Konflik ini timbul apabila individu merasa bimbang terhadap pekerjaan mana Yang harus dilakukannya, bila berbagai permintaan pekerjaan saling bertentangan atau bila individu diharapkan untuk melakukan lebih dari kemampuannya.
2.Konflik antara individu dalam organisasi yang sama :
Konflik ini timbul akibat tekanan yang berhubungan dengan kedudukan atau perbedaan-perbedaan kepribadian.
3.Konflik antara individu dan kelompok :
Konflik ini berhubungan dengan cara individu menanggapi tekanan untuk keseragaman yang dipaksakan oleh kelompok kerja mereka, contohnya seseorang yang dihukum karena melanggar norma-norma kelompok.
4.Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama :

Adanya pertentangan kepentingan antar kelompok.
1.Konflik antar organisasi :
               Akibat adanya bentuk persaingan ekonomi dalam system perekonomian suatu negara. Konflik semacam ini diakui sebagai sarana untuk mengembangkan produk baru, teknologi, jasa-jasa, harga yang lebih rendah dan pemanfaatan sumber daya yang tersedia secara lebih efisien.


METODE-METODE PENGELOLAAN KONFLIK
1.       Metode Simulasi Konflik
Metode ini di namakan untuk menimbulkan rangsangan karyawan,karena karyawan pasif yang disebabkan oleh situasi dimana konflik terlalu rendah. Rintangan semacam ini harus diatasi oleh manajer untuk merangsang konflik yang produktif.
Metode simulasi konflik meliputi: 1) pemasukan atau penempatan orang luar kedalam kelompok; 2) penyusunan kembali organisasi; 3) penawaran bonus, pembyaran intensif dan penghargaan untuk mendorong persaingan; 4) pemilihan manajer-manajer yang tepat, dan 5) perlakuan yang berbeda dengan kebiasaan.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONFLIK
 Faktor-faktor yang mempengaruhi Konflik Dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok besar yaitu faktor intern dan faktor ekstern.

1.  Faktor Intern
Kemantapan organisasi
Organisasi yang telah mantap lebih mampu menyesuaikan diri sehingga tidak mudah terlibat konflik dan mampu menyelesaikannya. Analoginya dalah seseorang yang matang mempunyai pandangan hidup luas, mengenal dan menghargai perbedaan nilai dan lain-lain.
·         Sistem nilai
Sistem nilai suatu organisasi ialah sekumpulan batasan yang meliputi landasan maksud dan cara berinteraksi suatu organisasi, apakah sesuatu itu baik, buruk, salah atau benar.
·         Tujuan
Tujuan suatu organisasi dapat menjadi dasar tingkah laku organisasi itu serta para anggotanya.
·         Sistem lain dalam organisasi
Seperti sistem komunikasi, sistem kepemimpinan, sistem pengambilan keputusan, sisitem imbalan dan lain-lain. Dalam hal sistem komunikasi misalnya ternyata persepsi dan penyampaian pesan bukanlah soal yang mudah.
2.       Faktor Ekstern
·         Keterbatasan sumber daya
Kelangkaan suatu hal yang dapat menumbuhkan persaingan dan seterusnya dapat berakhir menjadi konflik.
·         Kekaburan aturan/norma di masyarakat
Hal ini memperbesar peluang perbedaan persepsi dan pola bertindak. Derajat ketergantungan dengan pihak lain. Semakin tergantung satu pihak dengan pihak lain semakin mudah konflik terjadi.
·         Pola interaksi dengan pihak lain
Pola yang bebas memudahkan pemamparan dengan nilai-nilai ain sedangkan pola tertutup menimbulkan sikap kabur dan kesulitan penyesuaian diri.


METODE PENANGANAN KONFLIK
Metode ini di pusatkan pada tindakan paera manager yang dapat secara langsung mempengaruhi pihak-pihak yang bertentangan.
Ada tiga metode penyelesaian yang sering di gunakan yaitu:
1 Dominasi dan Penekanan
Meode ini dapat terjadi melalui cara-cara: 1) kekerasan (forcing) yang bersifat penekanan otokratik; 2) penenangan (smooling) yaitu cara yang lebih diplomatis; 3) penghindaran (avoidance) dimana manajer menghindar untuk mengambil posisi yang tegas;  4) penentuan melalui suara terbanyak (majority rule) mencoba untuk menyelesaikan konflik antar kelompok dengan melakukan pemungutan suara (volting) melalui prosedur yang adil.
2 Kompromi  (compromise)
Manager mencari jalan keluar yang dapat di terima oleh pihak-pihak yang saling berselisih untuk menyelesaikan masalah yang terjadi. Keputusan di capai melalui kompromi bukannya membiarkan pihak-pihak yang berkonflik merasa tenggalam dalam frustasi dan bermusuhan. Akan tetapi kompromi merupakan metode yang lemahuntuk menyelesaikan konflik, karena biasanya tidak menghasilkan penyelesain yang dapat membantu untuktercapainya tujuan oranisasi. Bentuk-bentuk kompromi meliputi : pemisahan (separation), dimana pihak-pihak yang sedang bertentangan dipisahkan sampai mereka menyetujui : abitrasi (perwasitan), dimana pihak-pihak yang berkonflik tunduk kepada pihak ketiga ; kembali ke peraturan yang berlaku, penyelesaian berpedoman kepada peraturan (resort to rules) dimana kemacetan dikembalikan kepada pada etentuan yang tertulis yang berlaku dan membiarkan peraturan yang memutuskan penyelesaian konflik : penyuapan (bribing), dimana salah satu pihak menerima beberapa kompensasi sebagai imbalan untuk mengakhiri konflik.
3 Pemecahan masalah secara menyeluruh :
Dengan metode ini konflik antar kelompok di ubah menjadi situasi diamana kelompok-kelompok yang sedang berselisih bersama-sama berusaha mencari penyelesaian bagi masalah yang timbul yang dapat di terima di semua pihak. Hal ini manager perlu mendorong bawahannya, agar berkerja sama untuk mencapai tujuan bersama, melakukan pertukaran gagasan secara bebas, dan menekankan usaha-usaha pencarian penyelesain inegratif.
Ada tiga metode untuk menyelesaikan konflik, yaitu :
·         Konsensus, dimana pihak-pihak mengadakan pertemuan untuk mencari pemecahan-pemecahan terbaik, bukan mencari kemenangan bagi masing-masing pihak.
·         Metode Konfrontasi¸dimana pihak-pihak yang saling berhadapan menyatakan pandangannya secara langsung satu sama lain, dengan kepimpinan yang trampil dan kesediaan semua pihak untuk mendahulukan kepentingan bersama, kerap kali dapat ditemuakan penyelesaian yang rasional.
·         Penggunaan tujuan-tujuan yang lebih tinggi, dapat juga menjadi metode penyelesaian konflik bila tujuan tersebut disetujuin bersama.


KONFLIK SRTUKTURAL :

1.      Konflik Hirarki,
Konflik yang terjadi di berbagai tingkatan organisasi. Contoh konflik manajemen puncak dengan manajemen menengah, konflik atara manager dengan karyawan.
2.       Konflik Fungsional,
Konflik yang terjadi antar departemen fungsional organisasi. Contoh : konflik antar bagian produksi degan bagian pemasaran, bagian personaliadengan bagian produksi dan sebagainya.
3.      Konflik Linistaf,
Konflik yang terjadi antara lini dengan staf, karena ada perbedaan-perbedaan di antara keduanya.
4.      Konflik Formal informal,
 Konflik yang terjadi antara organisasi formal dan informal.

a.      KONFLIK LINI DAN STAF
Bentuk umum dari konflik organisai adalah konflik antara para anggota lini dan staf. Perbedaan ini memungkinkan para anggota lini dan staf untuk melaksanakan tugas mereka masing-masing secara efektif.
1.      Pandangan lini :
            Para anggota lini berpendapat bahwa para anggota staf mempunyai emapat keluarga :
1.      Staf melampaui wewenangnya
2.      Staf tidak memberikanadvis yang sehat
3.      Staf menumpang keberhasilan lini
4.      Staf mempunyai prespektif yang sempit

2.      Pandangan staf :

1.      Lini tidak mau meminta bantuan staf pada waktu yang tepat
2.      Lini menolak gagasan baru
3.      Memberi wewenang yang terlalu kecil kepada staf

3.      Penanggulangan konflik dan staf :

1.      Penegasan tentang tanggung jawabnya
2.      Pengintegrasian kegiatan-kegiatan
3.      Mengajarkan lini untuk menggunakan staf
4.      Mendapatkan pertanggungajawaban staf atas hasil-hasil

PERAN DAN TEKNIK PENGENDALIAN DALAM MANAJEMEN

1.      Pengertian pengendalian
2.      Jenis-jenis pengendalian
3.      Proses pengendalian
4.      Karakteristik pengendalian efektif
5.      Perancangan sistem pengendalian
6.      Pengendalian keuangan
7.      Metode pengendalian anggara
8.      Jenis-jenis anggaran

PENGERTIAN PENGENDALIAN
Pengendalian/Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut. (Schermerhorn,2002)
Pengendalian/Pengawasan adalah proses untuk memastikan bahwa segala aktifitas yang terlaksana sesuai dengan apa yang telah direncanakan. (Stoner,Freeman,&Gilbert,1995)
Pengendalian juga dapat diartikan yaitu bagian dari pengetahuan prilaku terapan (applied behavioral science) yaitu berbagai cara melakukan mengenai cara menjalankan dan mengendalikan perusahaaan atau organisasi yang dianggap baik. Yang dimaksud  dari “Dianggap baik” yaitu :
         Tolak ukur kinerja yang mencerminkan perusahaan / organisasi yang berjalan secara efisien, efektif dan produktif.
         Apresiasi kepada sumber daya yang dimiliki perusahaan organisasi.
Alasan  melakukan pengendalian/pengawasan adalah :
1. Kemungkinan adanya pelanggaran dalam pelaksanaan perencanaan.
2. Kemungkinan terjadinya kesalahfahaman pihak perencana dan pelaksana.
3. Kemungkinan kurangnya penjabaran pekerjaan.
4. Kemungkinan bawahan kurang menguasai pekerjaan.

Tujuan utama dari pengendalian adalah untuk mencegah adanya penyimpangan atau  setidaknya memperkecil kesalahan yang mungkin akan terjadi. Sehingga tujuan yang telah ditetapkan  dapat tercapai dengan baik.
Mekanisme  pengendalian/pengawasan secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Penetapan standar kegiatan
2. Menyusun umpan balik (feedback)
3. Pembandingan kegiatan dengan standar
4. Mengukur penyimpangan
5. Melakukan tindakan perbaikan yang diperlukan
Jadi pengendalian dapat diartikan sebagai sebuah system yang terdiri dari beberapa subsistem yang saling berhubungan untuk membantu manajemen suatu organisasi/perusahaan untuk mencapai tujuannya melalaui strategi tertentu secara efisien dan efektif dan untuk mencegah adanya penyimpangan atau  setidaknya memperkecil kesalahan yang mungkin akan terjadi.

JENIS-JENIS PENGENDALIAN
1.Pengendalian Pendahuluan
Pengendalian ini memastikan bahwa sebelum kegiatan dimulai, maka sumber daya manusia, bahan dan modal yang diperlukan sudah dianggarkan sehingga bilaman kegiatan dilakukan, maka sumber daya tersebut tersedia, baik menyangkut jenis, kualitas, kuantitas, maupun sesuai dengan kebutuhan.
2. Pengendalian Bersamaan
Dalam hal ini, manajer melakukan fungsi pengarahan kepada pekerjaan bawahannya. Pengarahan yang dimaksud, yaitu melalui tindakan ketika mereka memberikan instruksi kepada bawahan dalam berbagai metode dan prosedur yang layak serta mengawasi pekerjaan bawahan untuk menjamin supaya pekerjaan dikerjakan dengan baik.
3. Pengendalian Umpan Balik
Sistem pengendalian umpan balik biasanya berfokus pada hasil-hasil akhir sebagai dasar perbaikan berbagai tindakan masa depan. Metode umpan balik yang dipakai dalam bisnis meliputi analisis laporan keuangan, pengendalian kualitas, dan evaluasi kinerja karyawan.

PROSES PENGENDALIAN
Menurut Robbins dan Coulters, proses pengendalian terdiri dari 4 aktifitas yaitu:
Penetapan tujuan (goal setting), pengukuran (measuring), membandingkan kinerja actual dengan standar kinerja (comparing actual permfomance against standard) dan tindakan manajerial (managerial action).
Penetapan tujuan diawali dengan adanya penetapan terlebih dahulu berbagai tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan, strategi untuk mencapai tujuan tersebut sampai penentuan anggaran yang menunjukan rencana alokasi masing-masing sumber daya organisasi perusahaan dalam menunjang pencapaian tujuan.
Pengukuran merupakan penetapan satuan numeric terhadap suau objek yang di ukur. Aktifitas pengukuran menyangkut 2 hal :
1.      Pengukuran berkaitan dengan apa yang di ukur.
2.      Pengukuran berkaitan dengan bagaimana pengukuran dilakukan.

Membandingkan merupakan proses membandingkan kinerja actual dengan starndard kinerja dan berbagai tujuan yang telah ditetapkan tujuan maupun standard ditetapkan pada tahap perencanaan (planning).
Tindakan managerial langkah terakhir dari proses pengendalian adalah melakukan evaluasi terhadap kinerja yang dicapai organisasi secara keseluruan maupun pencapaian kinerja individu.

KARAKTERISTIK PENGENDALAIN YANG EFEKTIF
Ciri-ciri dari pengendalian yang efektif
• Proses berawal ketika director mencari informasi tentang aktivitas, director ini dapat berupa system informasi baik formal maupun informal, yang menyediakan informasi kepada pimpinan mengenai apa yang terjadi di dalam suatu aktifitas.
• Setelah informasi diperoleh , aktifitas yang terekam di dalamnya dibandingkan dengan   standart atau patokan berupa criteria mengenai apa yang seharusnya dilaksanakan dan seberapa jauh juga pembenaran.
• Proses perbaiakn dilaksanakan oleh efektir, sehingga penyimpangan-penyimpangan diubah agar kegiatan kembali mengikuti criteria yang telah ditetapkan.
• Begitulah propses pengendalian manajemen , dinamis dan berkelanjutan.

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN
Tidak ada sistem yang baik dan buruk , yang ada adalah suatu desain system pasfit dengan lingkinagn bisnis yang dihadapi oleh organisasi. Suatu system dengan lingkunagn tempat system tersebut digunakan untuk menjadikan system tersebut efektif untuk menjalankan bisnis dilingkungan tersebut. Oleh karena itu mendesain system pengendalian manajemen, karakteristik lingkungan bisnis yang dimasuki oleh organisasi merupakan dasar untuk mendesain system tersebut. Pendekatan penyusunan system seperti itu disebut Contingency Approach.
Lingkungan bisnis ibarat suatu territorial, untuk menjelajahi diperlukan suatu peta. Peat yang menggambarkan lingkungan bisnis yang dihadapi oleh manajemen disebut paradigm the way we see the world. Paradigm tertentu kta memandang dunia yang dihadapi, dan denagn paradigma ini kita bersikap dan bertindak. Serta berdasarkan paradigma tersebut kita mendesain system suatu alat yang kita digunakan untuk mengorganisasikan berbagai sunber daya untuk mewujudkan system.
Setiap sistem terdiri dari dua bagian: struktur dan proses struktur.

PENGENDALIAN KEUANGAN
Laporan keuangan
Laporan keuangan digunakan untuk menelusuri nilai uang dari barang atau jasa yang masuk kedalam dan luar organisasi. Laporan memberikan sarana untuk memonitori tiga kondisi utama keuangan,yaitu:
1. Likuiditas yaitu kemampuan mengubah aktiva menjadi uang tunai agar dapat memenuhi    kebutuhan jangka pendek.
2. Kondisi umum keuangan yaitu keseimbangan jangka panjang antara utang fan kekayaan.
3. Profitabilitas yaitu kemampuan untuk mendapatkan laba secara kurun waktu yang panjang.

METODE PENGENDALIAN ANGGARAN
Anggaran adalah laporan kuantitatif formal mengenai sumber daya yang disisihkan untuk melaksanakan aktivitas yang telah direncanakan selama jangka waktu tertentu. Anggaran dapat dinyatakan dalam bentuk uang yang mudah digunakan dalam berbagai kegiatan aktivitas organisasi atau perusahaan. Aspek keuangan dari anggaran dapat memberikan informasi secara langsung mengenai modal dan laba. Anggaran juga dapat menetapkan standar prestasi kerja yang jelas dan tidak meragukan untuk jangka waktu tertentu.
Proses pembuatan anggaran dimulai ketika manajer menerima ramalan ekonomi serta pemnjualan penjualan dan laba untuk tahun mendatang dari manajemen puncak, bersama dengan jadwal kapan dengan pengukuran harus diselesaikan. Selama proses penjualan anggaran ketika sumber daya tang terbatas milik perusahaan dialokasikan, manajer mungkin merasa khawatir bawha mereka tidak mendapat bagian yg adil.

Berbagai macam anggaran
1. Anggaran operasi
Menunjukan barang dan jasa yang diperkirakan akan dkonsumsi oleh perusahaan selama periode anggaran .
2. Anggaran keuangan
Menyatakan secara rinci uang yang akan dikeluarkan oleh perusahaan selama periode yang sama dan darimana asal uang tersebut.

JENIS-JENIS ANGGARAN
1. Anggaran Penjualan
Anggaran penjualan merupakan suatu penentuan jumlah unit penjualan yang diperkirakan akan dijual di dalam suatu perusahaan untuk periode yang akan datang. Pada umumnya anggaran penjualan ini akan menyebutkan jumlah unit yang dijual serta harga jual per unit produk tersebut untuk masing-masing daerah penjualan yang ada. Dengan demikian, maka dari anggaran penjualan yang disusun tersebut akan dapat diketahui proyeksi penerimaan pendapatan perusahaan dari penjualan produk serta jumlah unit untuk masing-masing jenis produk yang dijual.
Untuk menyusun anggaran penjualan ini perlu disusun peramalah penjualan perusahaan dengan mempergunakan model yang paling sesuai dengan situasi dan kondisi dari penjualan produk perusahaan. Beberapa model yang dapat dipergunakan untuk mengadakan penyusunan anggaran penjualan produk perusahaan ini antara lain model tren pangkat tunggal, tren pangkat dua, regresi, dan lain-lain.


2. Anggaran Produksi
Anggaran produksi dapat disusun setelah mengetahui berapa besar rencana penjualan untuk masing-masing produk. Rencana penjualan ini dapat dilihat dalam anggaran penjualan. Berdasarkan rencana penjualan yang telah tersusun tersebut serta dengan mempertimbangkan perubahan persediaan produk akhir yang ada , maka anggaran produksi akan dapat disusun.
Di dalam menyusun anggaran produksi bulanan, maka akan dikenal penerapan dari pola produksi yang ada di dalam perusahaan. Di dalam pemilihan pola produksi untuk perusahaan, maka manajeen selayaknya mempertimbangkan berbagai macam faktor yang berhubungan dengan biaya –biaya yang harus menjadi tanggungan perusahaan apabila perusahaan tersebut memilih salah satu dari pola produksi tersebut. Sebagaim mana diketahui, pola produksi ada tiga macam:
• Pola produksi konstan
Merupakan pola produksi di mana jumlah produksi dari bulan ke bulan adalah sama atau relatif sama, Walaupun terdapat perubahan penjualan produk perusahaan dari satu bulan dengan bulan yang lain.
• Pola produksi bergelombang
Merupakan pola produksi dimana jumlah produksi di setiap bulan mengalami perubahan sesuai dengan perubahan penjualan, sedangkan jumlah persediaan barang jadi adalah stabil atau tetap.
• Pola produksi moderat
Merupakan suatu pola produksi dimana jumlah produksi di setiap bulan selalu mengalami perubahan, namun perubahan ini tidak akan sebesar perubahan penjualan produk yang ada. Perubahan penjualan produk akan diserap secara bersama-sama di dalam perubahan jumlah produksi dan persediaan barang jadi. Manajemen perusahaan akan berusaha untuk mengadakan pemilihan pola produksi yang paling sesuai dengan situasi dan kondisi dari perusahaan tersebut.
3. Anggaran Bahan Baku
Apabila anggaran produksi telah disusun, maka anggaran bahan baku telah dapat disusun pula. Penyusunan anggaran bahan baku akan dilakukan secara bertahap. Tahap pertama adalah mengidentifikasi tingkat penggunaan bahan baku atau yang disebut dengan material usage rate.
Apabila tingkat penggunaan bahan baku ini telah diketahui, maka dengan mempergunakan data anggaran produksi (dimana diketahui jumlah yang akan diproduksi selama satu periode) maka akan dapat disusun jumlah unit kebutuhan bahan baku untuk keperluan proses produksi. Setelah itu baru kemudian diperhitungkan besarnya jumlah unit kebutuhan bahan baku yang akan dibeli. Jumlah unit bahan baku yang akan dibeli akan sama dengan besarnya jumlah unit kebutuhan bahan baku untuk proses produksi ditambah atau dikurangi dengan selisih yang terjadi antara persediaan awal dengan rencana persediaan akhir dari bahan baku yang akan dipergunakan tersebut.
Apabila persediaan awal bahab baku ternyata lebih besar dari rencana persediaan akhir, maka besarnya pembelian bahan baku akan sama dengan kebutuhan bahan baku untuk proses produksi dikurangi dengan selisih persediaan awal dengan persediaan tersebut, begitu pula sebaliknya.
Dengan dasar kebutuhan bahan baku yang akan dibeli ini maka manajemen perusahaan akan dapat memperhitungkan berapa besarnya dana yang diperlukan di dalam pembelian bahan baku untuk keperluan proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan


4. Anggaran Tenaga Kerja Langsung
Tenaga kerja langsung adalah tenaga manusia yang bekerja langsung dalam pengolahan produk. Sedangkan tenaga kerja tak langsung adalah tenaga kerja manusia yang ikut membantu penyelesaian produk. Anggaran tenaga kerja langsung meliputi taksiran keperluan tenaga kerja yang diperlukan untuk memproduksi jenis dan berapa banya kuantitas produk yang direncanakan dalam anggaran produksi. Rumus yang digunakan untuk menyusun anggaran biaya tenaga kerja langsung (BTKL) atau biaya tenaga kerja langsung standar (BTKLSt) sebagai berikut : Anggaran BTKL = JKSt x TUSt atau P x BTKLSP
5. Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Biaya Overhead Pabrik merupakan komponen ketiga di dalam penyusunan perhitungan besarnya harga pokok produksi. Biaya overhead pabrik terdiri dari seluruh biaya yang terjadi di dalam pabrik kecuali biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
6. Anggaran Persediaan
Anggaran persediaan merupakan anggaran yang merencanakan secara terperinci berapa nilai persediaan pada periode yang akan datang. Pada perusahaan manufaktur persediaan yang ada terdiri dari 3 jenis, yakni persediaan material, persediaan barang setengah jadi, persediaan barang jadi.
7. Anggaran Biaya Non Produksi
Anggaran Biaya non Produksi merupakan sruktur terinci yang tidak termasuk dalam biaya-biaya produksi. Selain itu biaya non produksi ini hanya sebagai penunjang kegiatan produksi sehingga tidak akan mempengaruhi penjualan yang sudah dianggarkan dan kebutuhan persediaan.

8. Anggaran Pengeluaran Modal
Anggaran Pengeluaran Modal merupakan anggaran yang mengumpulkan laba sebanyak-banyaknya dengan mengeluarkan semua aktiva atau modal yang dimiliki. Oleh karena itu dalam anggaran ini harus sangat teliti dalam mengambil keputusan untuk menghindari kerugian yang sangat besar.
9. Anggaran Kas
Anggaran Kas merupakan anggaran yang sederhana menunjukkan saldo awal kas, ditambah kas masuk yang diantisipasi lebih, dikurangi pengeluaran kas yang diantisipasi, saldo kas lebih atau kurang maupun yang akan mungkin perlu dipinjam.
10. Anggaran Rugi-Laba
Anggaran Rugi-Laba merupakan hasil akhir dari semua anggaran operasional seperti penjualan, harga pokok penjalan, biaya komersil dan biaya adminstrasi dan keuangan diringkas dalam laporan laba-rugi dianggarkan.
11. Anggaran Neraca
Anggaran Neraca adalah neraca yang memberikan gambaran saldo akhir aktiva, utang, dan modal yang diantisipasi jika rencana yang dianggarkan terlaksana dengan baik.

12. Anggaran Perubahan Posisi Keuangan 
Anggaran Perubahan Posisi Keuangan adalah memuat mengenai rencana perubahan aktiva, utang, dan modal perusahaan selama periode yang dianggarkan untuk mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan.

Kamis, 27 November 2014

PROPOSAL SEGMENTING, TARGETING, DAN POSTIONING (TUGAS 3)

ANALISIS PROPOSAL BISNIS (STP)


ANALISIS PASAR DAN PEMASARAN

A.TARGET DAN SEGMEN :
Memberikan kualitas yang  bagus dan hasil yang memuaskan selain itu juga menyediakan fasilitas-fasilitas lengkap yang tidak terdapat pada salon lainnya. Pangsa pasarnya adalah remaja, pelajar, mahasiwa dan orang dewasa.


B. STRATEGI PEMASARAN :
Strategi memasuki pasar merupakan timming dalam memasui pasar. Dalam beberapa kasus, persoalan kapan masuk ke pasar sangat menentukan kesuksesaan atau kegagalan pemasaran, di mana keterlambatan bisa berarti kegagalan.
Strategi memasuki pasar :
1.    First In Strategy ( Strategi masuk yang pertama)
Dalam strategi ini, perusahan berusaha menjadi pionir dengan jalan memasuki pasar pertama kali sebelum ada perusahaan lain melakukannya. Tujuannya adalah untuk meraih keunggulan dan kepemimpinan dalam persaingan, sehingga pesaing sukar menyamainya.
Persyaratan yang harus dipenuhi :
o      Adanya keinginan dan kemampuan utnuk mengambil resiko.
o      Memiliki kompetensi dalam tekhnologi
o      Perlu usaha dan perjuangan keras agar dapat tetap bertahan
sebagai pemimpin
o      Perlu usaha promosi yang gencar
o      Perusahan harus menciptakan permintaan primer (permintaan terhadap kategori produk)
o      Dibutuhkan evaluasi atas kekuatan perusahaan secara cermat
2.    Early Entry Strategy ( Strategi masuk awal)
Strategy ini dilaksanakan dengan memasuuki pasar segea setelah pelopor pasar memulainya. Kondisi ini sebenarnya bisa dikarenakan perusahaan bermaksut menjadi yang pertama, tetapi keduluan pesaing atau memang sengaja menunggu sampai ada yang meempeloporinya.Tujuannya adalah untuk mencegah agar pendatang pertama (pelopor pasar) jangan sampai dapat menciptakan posisi yang kuat dalam pasar.
3.    Leggard Market Entry Strategy ( Strategi masuk belakangan)
Strategi ini merupakan  strategi memasuki pasar dalam tahap pertumbuhan akhir atau dalam tahap kedewasaan dalam produk life cycle.
Manfaat yang diperoleh leggard adalah :
o   Tekhnologi mutakhir yang telah disempurnakan tersedia
o  Ada kemungkinan untuk mencapai skala ekonomis yang lebih besar.
o  Kemampuan untuk menjalin hubungan yang lebih baik dengan pemasok karyawan atau pelanggan
·         Kemampuan untuk menawarkan harga yang lebih rendah

C.  PRODUK YANG DI HASILKAN :
 KEUNGGULAN PRODUK YANG DI MILIKI SALON :
1. Kapasitas produksi bisa maksimal
2. Dapat menjangkau satu pasar tertentu
3. Perusahaan bisa menetapkan harga yang berbeda

KEGIATAN PEMASARAN DAN STRATEGI PROMOSI :
Strategi Promosi : Membuat Brosur, melakukan iklan pada majalah-majalah di universitas dan pada buku kenangan, selain itu juga bekerjasama dengan sekolah maupun universitas dalam pembagian brosur dan pemasangan poster untuk mengajak para konsumen menjadi member salon.
Kegiatan Pemasaran : Salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh
pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan usahanya
untuk mendapatkan laba dan keuntungan.

1.      Perencanaan Modal dan Manajemen Keuangan
Modal yang digunakan adalah modal 100% milik sendiri, usaha milik bersama yang sumbernya dari 2 orang dan modal pertama bisnis ini adalah sebesar Rp. 7.000.000 yang dibagi masing-masing oang Rp. 3.500.000  dan di gunakan untuk membeli :
1.      Peralatan
-          Alat kecantikan : Rp. 1.000.000
-          Kosmetik : Rp. 2.000.000
2.      Perlengkapan
-          Cermin dll : Rp. 500.000
3.      Biaya perawatan Rp. 100.000 /bulan
4.      Gaji 2 orang Rp. 700.000 /bulan
5.      Biaya listrik Rp. 150.000 /bulan
6.      Tambahan modal salon Rp. 500.000 /bulan
7.      Sewa gedung Rp. 250.000 /bulan

ANALISIS DAMPAK DAN RESIKO USAHA

                 A.   KONDISI / DAMPAK LINGKUNGAN KERJA DI SALON
Potensi bahaya di tempat kerja yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan :
1.      Potensi Bahaya Fisik
2.      Potensi Bahaya Kimia
3.      Potensi Bahaya Biologis
4.      Potensi Bahaya Fisiologis
5.      Potensi Bahay Psiko-sosial

B. Resiko Usaha Salon
1.      Persaingan Ketat antara salon yang lainnya
2.      Kerusakan alat-alat salon
3.      Kecelakan Kerja Salon







Slogan : “Salon kami memberi bukti bukan janji , bukti kecantikan natural dan elegan”



Sabtu, 15 November 2014

BIN HOUSE (RUMAH BATIK) IWAN TIRTA DAN BIN HOUSE

TULISAN 2
BIN HOUSE (RUMAH BATIK)

IWAN TIRTA DAN BIN HOUSE


Iwan Tirta (lahir di Blora, Jawa Tengah, 18 April 1935 – meninggal di Jakarta, 31 Juli 2010 pada umur 75 tahun) adalah seorang perancang busana asal Indonesia yang sangat dikenal melalui rancangan-rancangan busanannya yang menggunakan unsur-unsur batik. Batik rancangannya digunakan sebagai pakaian tradisional yang dikenakan para kepala negara pada pertemuan APEC tahun1994.
Iwan yang memiliki nama lengkap Nusjirwan Tirtaamidjaja lahir dari pasangan Sunda dan Minangkabau. Ayahnya, Mohamad Husein Tirtaamidjaja, adalah mantan anggota mahkamah agung. Setamat dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Iwan mengambil gelar master hukum di Yale University, Amerika Serikat, dan kemudian di London School of Economics.
Ketertarikannya kepada batik muncul disaat Iwan menerima dana hibah dari John D. Rockefeller the Third untuk mempelajari tarian keraton Kasunanan Surakarta. Sejak itu hingga akhir hayatnya, Iwan mengembangkan batik khas Indonesia, mulai dari pendidikan batik, penelitian hingga promosi ke mancanegara. Iwan juga mengembangkan filsafat batik Indonesia.
Iwan meninggal pada hari Sabtu pukul 8.30 WIB di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta Pusat, dalam usia 75 tahun. Sebelum meninggal, dia sempat dirawat di Rumah Sakit Abdi Waluyo selama sekitar 10 hari. Iwan terkena stroke setelah mengalami komplikasi penyakit jantung, ginjal, dan sesak napas.

Iwan Tirta dan BIN House Pamerkan Koleksi Batik Elegan di Plaza Indonesia

Karya dari dua maestro batik Indonesia, Iwan Tirta dan Josephine 'Obin' Komara dengan label BIN House, bersanding cantik dalam event yang berlangsung di Plaza Indonesia, Rabu (21/08/2013). Acara bertajuk Tribute to Indonesian Heritage itu diadakan di Lamoda Cafe dalam rangka Hari Kemerdekaan Indonesia ke-68.     

Koleksi pertama yang ditampilkan adalah dari Iwan Tirta private collection. Sang creative director, Era Soekamto, menampilkan ragam batik yang elegan sebagai pilihan untuk ke pesta. Misalnya saja batik dijadikan dress pendek dengan tambahan akaesori belt.

Adapun gaun panjang berteknik layer dan draperi memakai warna biru yang cantik. Salah satu gaun panjangnya hadir dengan teknik cut out di lengan dan sheer di bagian dada. Koleksi Iwan Tirta juga menghadirkan beberapa kebaya modern yang dipadankan dengan rok batik draperi bervolume.        

Koleksi berikutnya yang ditampilkan dari BIN House. Obin sebagai creative director dan tim juga menghadirkan batik untuk ke pesta namun dikemas dalam gaya yang lebih kasual.

Kreasi BIN House terdiri dari 12 set, paduan atasan dan kain yang dibuat chic dan modern. Paduan Kreasi Obin cukup berwarna-warni. Sebagai contoh blus hitam tanpa lengan, dipadukan dengan kain batik oranye dan hitam sebagai bawahan yang matching dengan syal. Paduan ini juga menambahkan sabuk warna biru dan scarf hijau sebagai pemanis.

Ada lagi atasan bergaya kebaya modern tanpa lengan warna kuning, yang dipadukan dengan kain merah. BIN House juga menghadirkan beberapa aksesori seperti syal dan bolero dengan teknik unik yang disebut sang kreator adalah "jahit-jahit". Meskipun tampak berani bermain dengan warna terang, namun paduannya tetap cantik dan berkelas.         

"Orang selalu bilang tradisi itu baku harus begitu dari dulu sampai sekarang harus gitu. Theres no such word as pakem. Pakem menurut saya the way it is. Manusia bergerak kita berubah jadi tradisi mengikuti budaya. Tradisi itu reinvented," tutur Obin menggambarkan konsep tradisi dalam karyanya, saat ditemui oleh salah satu media online.           

"This what we've done today. Kain di Indonesia tuh bagusnya setengah mati, dan kami BIN House akan bawa kain Indonesia lebih jauh lagi. Baju-baju kayak gini yang bisa bikin cuma Indonesia. Obin cuma mau bilang I love indonesia," tutur desainer yang saat ditemui seusai show mengenakan blus putih dan kain biru.

Kreasikan 33 Motif Kain Iwan Tirta Jadi Busana Siap Pakai


'The Glory of Celebration' yang diadakan oleh Galeries Lafayette turut menghadirkan koleksi dari maestro batik, Iwan Tirta. Meski telah meninggal dunia, namun karyanya masih menginspirasi para desainer lainnya. Salah satunya adalah Musa Widyatmodjo.   

Musa mengolah koleksi Pusaka Nusantara Textile oleh Iwan Tirta, dan dipamerkan pertama kalinya, Kamis (18/07/2013) ini di lantai 1 Galeries Lafayette, Pacific Place, Jakarta. Dari kain-kain bermotif warisan nusantara milik Iwan Tirta itu, Musa mengkreasikannya menjadi pakaian siap pakai untuk pria dan wanita.           

"Bedakan antara batik dan printing seperti ini. Ini bukan batik, namun terdiri dari berbagai motif yang berbeda. Ada 33 motif dari 33 propinsi Indonesia. Saya tidak membuat motif, hanya mengkreasikan. Namun kain-kainnya adalah koleksi almarhum Iwan Tirta," ujar Musa saat ditemui wolipop seusai fashion show.          

Mantan ketua Asosiasi Pengusaha Perancang Muda Indonesia (APPMI) itu membuat kain-kain Iwan Tirta menjadi berbagai macam barang. Selain kain, ia berencana mengkreasikan kain-kain tersebut menjadi payung, tas hingga pulpen.           

"Akan didistribusikan nanti di bandara-bandara Internasional di Indonesia untuk menarik para wisatawan terhadap keberagaman budaya kita," tambah Musa.    

Desainer kelahiran 13 November itu menampilkan 33 set dalam pagelaran kali ini. Busana wanitanya, banyak menampilkan gaun-gaun berpotongan simpel namun tetap elegan. Ada juga atasan bermodel tunik yang kasual dipadukan dengan celana bahan ataupun jeans. Atasan itu dipercantik dengan scarf bermotif kain nusantara.      

Sedangkan koleksi busana pria terdiri dari kemeja bermotif, dan atasan lengan panjang. Beberap scarf juga dipakaikan pada pria sebagai aksesori untuk menyempurnakan penampilan.

Mahakarya 'Tersembunyi' Iwan Tirta Dipamerkan di Museum Tekstil

Pembuatan koleksi eksklusif itu kemudian diteruskan setelah Iwan Tirta wafat namun belum ditampilkan untuk khalayak. Ini merupakan pameran pertama yang memperlihatkan koleksi eksklusif tersebut dari sang maestro batik. Dalam pagelaran yang diadakan selama lima hari, motif dan corak buah karya Iwan Tirta juga telah dibukukan.  

Selain itu, dibuatkan pula dalam bentuk foto serta video untuk mengabadikan karya-karyanya. Koleksi eksklusif Iwan Tirta juga memiliki ruangan sendiri. Demi menjaga hak ciptanya agar tidak dikloning, para pengunjung tidak boleh mengambil foto di ruangan tersebut.

Pameran ini berlangsung mulai 21-25 Juni 2014. Pagelaran terbuka untuk umum yang hanya dikenakan biaya masuk sebesar Rp 5.000. Biaya tersebut hanya untuk administrasi museum sedangkan pamerannya gratis bagi siapa saja yang ingin melihatnya. Musem Tekstil buka mulai pukul 10.00 sampai 17.00.


Sumber :

http://hot.detik.com/read/2013/07/18/192359/2307430/233/musa-widyatmodjo-kreasikan-33-motif-kain-iwan-tirta-jadi-busana-siap-pakai?hd771104bcj

http://hot.detik.com/read/2013/08/21/183617/2336726/233/iwan-tirta-dan-bin-house-pamerkan-koleksi-batik-elegan-di-plaza-indonesia

http://hot.detik.com/read/2013/08/21/183617/2336726/233/iwan-tirta-dan-bin-house-pamerkan-koleksi-batik-elegan-di-plaza-indonesia




Jumat, 14 November 2014

Marwan Ja'far, Menteri PDT dan Transmigrasi

Marwan Ja'far, Menteri PDT dan Transmigrasi


Marwan Ja'far (ANTARA)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menunjuk Marwan Ja'far sebagai Menteri Desa, Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi pada Kabinet Kerja 2014-2019 di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu.

Marwan menggantikan Helmy Faishal Zaini pada Kabinet Indonesia Bersatu II era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono 2009-2014.

Penunjukkan pria kelahiran Pati, Jawa Tengah, pada 12 Maret 1972 sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sudah diduga sebelumnya karena namanya santer disebut-sebut duduk dalam jabatan itu, apalagi dia dikenal sebagai anggota Komisi V DPR RI yang antara lain membidangi pekerjaan umum dan perumahan rakyat.

Pria yang menempuh pendidikan S1 Hukum Universitas Islam Indonesia Yogyakarta tahun 1991-1998 ini menjabat anggota DPR RI dari PKB mewakili Jawa Tengah.

Saat ini ia menjabat Ketua Fraksi PKB DPR 2009-2014 dan sebelumnya menjabat sekretaris fraksi partai PKB. Dia juga pernah menjadi Wakil Ketua Lembaga Perekonomian PBNU.

Marwan Jafat adalah S1 Hukum Universitas Islam Indonesia Yogyakarta (1991-1998), kemudian menempuh studi  S1 Ekonomi pada Universitas Gajayana Malang (1993-1998).

Lalu di Ikatan Motor Besar Indonesia (IMBI) Yogyakarta Program BBA (1992-1995) dan S2 Universitas Kebangsaan Malaysia Program Pascasarjana Hukum Tesis (2008).

Sementara karier politiknya adalah anggota DPR-RI periode 2014-2019, anggota DPR-RI periode 2009-2014, anggota DPR-RI periode 2004-2009.

Kemudian menjadi Komisaris PT Wahana Sarana Jati (2004-sekarang), Direktur PT Wahana Sarana Jati (2000-2004), Marwan & Sidabutar Partners Law Firm sebagai Senior Partners (2003).

Lalu, Marketing Manager PT Sentra Mekanindo (1999-2000), Direktur PT Madu Buana Abadi sebagai (2000) dan tergabung dalam Rusdiono & Partners Law Firm sebagai Konsultan Hukum (1999).



Sumber : http://www.antaranews.com/berita/460821/marwan-jafar-menteri-pdt-dan-transmigrasi

Minggu, 12 Oktober 2014

Perencanaan Proposal Bisnis Usaha Sederahana

 Yustina Kurnia Sari/ 2C214606/ 1EB37/ Tugas ke 3 Softskill
 
 "Perencanaan Pembukaan Usaha Salon Sederhana"
Membuka usaha memang menjadi impian banyak orang, sebab banyak sekali keuntungan yang bisa kita dapatkan dari situ. Selain bisa menjadi bos dari diri sendiri, jam kerja bisa diatur dengan fleksibel juga potensi penghasilan yang bisa lebih besar dibandingkan bekerja sebagai karyawan. Selain itu dengan membuka usaha sendiri kita tidak hanya membantu diri kita tetapi juga membantu orang lain dengan memberi kesempatan mereka bekerja pada usaha kita.
Adapun bidang usaha yang saya minati adalah usaha salon, dengan alasan kebutuhan akan jasa kecantikan ini tidak pernah habis. Terutama wanita yang sedari dulu sudah sangat sadar perlunya merawat kecantikan dari ujung kaki sampai ujung kepala. Wanita dulu biasa melakukan perawatan tubuhnya sendiri di rumah dengan ramuan kecantikan tradisional yang diolah sendiri. Jaman sekarang yang serba praktis ini, wanita tidak lagi membuat ramuan kecantikan sendiri namun bisa membelinya dalam kemasan siap pakai di toko-toko. Namun, walau banyak alternatif perawatan tubuh yang dapat dilakukan sendiri di rumah, namun beberapa hal tetap harus dibantu orang lain misalnya gunting rambut dan blow. Lagipula pada dasarnya wanita senang dimanjakan, sehingga walaupun bisa mencuci rambut sendiri, luluran, creambath, facial atau gunting kuku mereka tetap saja jika orang lain yang mengerjakannya. Layaknya putri raja yang dilayani para dayang, begitulah perasaan wanita di salon.
Wanita juga berharap penampilan menjadi lebih cantik dengan rambut yang tertata, baik cuma di-blow biasa, blow variasi , pengeritingan, rebonding atau disanggul, alis yang dibentuk bak bulan sabit, kuku tangan dan kaki yang lentik dan berkilat, semua hal tersebut membutuhkan jasa salon sebab sulit dilakukan sendiri. Datang ke salon juga menjadi lebih menyenangkan sebab jasa perawatan kecantikannya semakin variatif misalnya pelangsingan, pemutihan kulit, bahkan perawatan kesehatan seperti refleksi kaki dan back therapy juga ditawarkan. Jasa salon sudah menjadi bagian hidup wanita, ibaratnya tidak mungkin wanita tidak ke salon. Bahkan perempuan paling tomboy sekalipun memotong rambutnya di salon bukan? 
Maka dari situ lah saya berminat dan berencana ingin membuka usaha dalam bidang kecantikan/ perawatan tubuh (salon), berikut perincian perencanaan usaha salon sederhana  saya :

I. Perencanaan Modal dan Manajemen Keuangan
 Modal yang digunakan adalah modal 100% milik sendiri, usaha milik bersama yang sumbernya dari 2 orang. dan modal  pertama bisnis ini adalah sebesar Rp. 7.000.000,- yang dibagi masing-masing orang Rp. 3.500.000 dan digunakan untuk membeli :
1.      Peralatan
-          Alat kecantikan : Rp. 1.000.000.-
-          Kosmetik : Rp. 2.000.000,-
2.      Perlengkapan :
-          Cermin dll : Rp. 500.000,-
3.      biaya Perawatan Rp.100.000,- / Bulan
4.       gaji 2 orang @ Rp 700.000,-.  / Bulan
5.      Biaya listrik Rp. 150.000,- / Bulan
6.      tambahan Modal salon : Rp. 500.000,- / Bulan
7.      sewa gedung : Rp. 250.000,- / Bulan
Keseluruhan pengeluaran peralatan dan perlenglapan adalah Rp. 3.500.000, dan sisanya akan diunakan untuk biaya oprasional yang dipastikan akan memerlukan biaya yang tidak sedikit. Modal yang kita punya ini sangat sedikit, namun dengan uang hanya bermodal Rp. 7.000.000,- bisa mendirikan usaha salon sederhana, untuk pembesaran usaha adalah proses dari kehidupan usaha salon kecantikan ini.
Usaha ini didirikan dikawasan kota yang letaknya tidak jauh dari perumahan masyarakat dengan maksud mempermudah membangun  komunikasi dan proses pemasarannya, gedung dan tanah ini kami sewa dengan harga Rp250.000 / bulan, dengan biaya sewa air dan listrik sendiri, karena latar belakangusaha ini adalah memberikan pelayanan berupa periasan dan hal lain yang berkaitan dengan kecantikan. 
II. Rencana kegiatan Operasional
Kegitan oprasional atau produksi Usaha ini dilakukan ditempat sendiri yang dapat ngontrak, dimulai dari persiapan pekerjaan, menyiapkan alat-alat make up salon, dan perawatan lainnya, pemotongan rambut dngan gunting dll.
Selanjutnya karyawan akan standbay menunggu pelanggan, jika ada pelanggan lalu ditawarkan jasa pelayana yang kami sediakan untuk kemudian dikerjakan.
 Proses pekerjaannya sendiri dilakukan oleh 2 orang karyawan yang dipekerjakan secara bersamaan, dengan dengan melayani 1 orang pelanggan oleh 1 orang, adapun jasa pelayanan yang kami sediakan adalah  :
  1. Gunting cuci blow : Rp. 20.000,- _Rp. 30.000,-
  2. Creambath buah : Rp. 20.000,-
  3. Hair Energy : Rp.30.000,- _ Rp. 40.000,-
  4. Hair Aroma therapy (anti stress) : Rp. 40.000,- _ Rp.50.000,-
  5. Bonacure hair therapy : Rp.100.000,-
  6. Clinical hair treatment : Rp. 60.000,- _ Rp. 80.000,-
  7. cat Uban : Rp. 50.000,- _ Rp. 80.000,-
  8. Rebonding : Rp. 120.000,-
  9. perming : Rp. 60.000,- _ Rp. 120.000,-
  10. make Up : Rp. 50.000,- _ Rp. 300.000,-
  11. Sanggul : Rp. 30.000,-
  12. Hair do : Rp. 30.000,-
  13. body scrub : Rp. 60.000,-
  14. Ficial Scrub : Rp. 20.000,-
  15. Pedicure : Rp. 30.000,-
  16. Refleksi : Rp. 30.000,-
  17. Potong Rambut : Rp. 15.000,-

    Rencana Usaha kecil ini adalah salah satu bentuk usaha yang gampang beradaptasi dilokasi dan waktu apapun, karena segi peralatan yang sederhana dan bahan baku yang gampang di dapat. Dan bisnis usaha salon kecantikan ini mungkin juga sudah banyak yang mendirikan, namun disamping itu masih banyak juga pelayanan yang kurang memuaskan pelanggan, layaknya candu, jika seseorang sudah mencoba suatu salon dan merasa nyaman, maka orang tersebut akan jadi pelanggan tetap, oleh karena itu pelayanan yang ekstra adalah langkah awal dalam memulai persaingan dengan usaha lain.