Kamis, 27 November 2014

PROPOSAL SEGMENTING, TARGETING, DAN POSTIONING (TUGAS 3)

ANALISIS PROPOSAL BISNIS (STP)


ANALISIS PASAR DAN PEMASARAN

A.TARGET DAN SEGMEN :
Memberikan kualitas yang  bagus dan hasil yang memuaskan selain itu juga menyediakan fasilitas-fasilitas lengkap yang tidak terdapat pada salon lainnya. Pangsa pasarnya adalah remaja, pelajar, mahasiwa dan orang dewasa.


B. STRATEGI PEMASARAN :
Strategi memasuki pasar merupakan timming dalam memasui pasar. Dalam beberapa kasus, persoalan kapan masuk ke pasar sangat menentukan kesuksesaan atau kegagalan pemasaran, di mana keterlambatan bisa berarti kegagalan.
Strategi memasuki pasar :
1.    First In Strategy ( Strategi masuk yang pertama)
Dalam strategi ini, perusahan berusaha menjadi pionir dengan jalan memasuki pasar pertama kali sebelum ada perusahaan lain melakukannya. Tujuannya adalah untuk meraih keunggulan dan kepemimpinan dalam persaingan, sehingga pesaing sukar menyamainya.
Persyaratan yang harus dipenuhi :
o      Adanya keinginan dan kemampuan utnuk mengambil resiko.
o      Memiliki kompetensi dalam tekhnologi
o      Perlu usaha dan perjuangan keras agar dapat tetap bertahan
sebagai pemimpin
o      Perlu usaha promosi yang gencar
o      Perusahan harus menciptakan permintaan primer (permintaan terhadap kategori produk)
o      Dibutuhkan evaluasi atas kekuatan perusahaan secara cermat
2.    Early Entry Strategy ( Strategi masuk awal)
Strategy ini dilaksanakan dengan memasuuki pasar segea setelah pelopor pasar memulainya. Kondisi ini sebenarnya bisa dikarenakan perusahaan bermaksut menjadi yang pertama, tetapi keduluan pesaing atau memang sengaja menunggu sampai ada yang meempeloporinya.Tujuannya adalah untuk mencegah agar pendatang pertama (pelopor pasar) jangan sampai dapat menciptakan posisi yang kuat dalam pasar.
3.    Leggard Market Entry Strategy ( Strategi masuk belakangan)
Strategi ini merupakan  strategi memasuki pasar dalam tahap pertumbuhan akhir atau dalam tahap kedewasaan dalam produk life cycle.
Manfaat yang diperoleh leggard adalah :
o   Tekhnologi mutakhir yang telah disempurnakan tersedia
o  Ada kemungkinan untuk mencapai skala ekonomis yang lebih besar.
o  Kemampuan untuk menjalin hubungan yang lebih baik dengan pemasok karyawan atau pelanggan
·         Kemampuan untuk menawarkan harga yang lebih rendah

C.  PRODUK YANG DI HASILKAN :
 KEUNGGULAN PRODUK YANG DI MILIKI SALON :
1. Kapasitas produksi bisa maksimal
2. Dapat menjangkau satu pasar tertentu
3. Perusahaan bisa menetapkan harga yang berbeda

KEGIATAN PEMASARAN DAN STRATEGI PROMOSI :
Strategi Promosi : Membuat Brosur, melakukan iklan pada majalah-majalah di universitas dan pada buku kenangan, selain itu juga bekerjasama dengan sekolah maupun universitas dalam pembagian brosur dan pemasangan poster untuk mengajak para konsumen menjadi member salon.
Kegiatan Pemasaran : Salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh
pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan usahanya
untuk mendapatkan laba dan keuntungan.

1.      Perencanaan Modal dan Manajemen Keuangan
Modal yang digunakan adalah modal 100% milik sendiri, usaha milik bersama yang sumbernya dari 2 orang dan modal pertama bisnis ini adalah sebesar Rp. 7.000.000 yang dibagi masing-masing oang Rp. 3.500.000  dan di gunakan untuk membeli :
1.      Peralatan
-          Alat kecantikan : Rp. 1.000.000
-          Kosmetik : Rp. 2.000.000
2.      Perlengkapan
-          Cermin dll : Rp. 500.000
3.      Biaya perawatan Rp. 100.000 /bulan
4.      Gaji 2 orang Rp. 700.000 /bulan
5.      Biaya listrik Rp. 150.000 /bulan
6.      Tambahan modal salon Rp. 500.000 /bulan
7.      Sewa gedung Rp. 250.000 /bulan

ANALISIS DAMPAK DAN RESIKO USAHA

                 A.   KONDISI / DAMPAK LINGKUNGAN KERJA DI SALON
Potensi bahaya di tempat kerja yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan :
1.      Potensi Bahaya Fisik
2.      Potensi Bahaya Kimia
3.      Potensi Bahaya Biologis
4.      Potensi Bahaya Fisiologis
5.      Potensi Bahay Psiko-sosial

B. Resiko Usaha Salon
1.      Persaingan Ketat antara salon yang lainnya
2.      Kerusakan alat-alat salon
3.      Kecelakan Kerja Salon







Slogan : “Salon kami memberi bukti bukan janji , bukti kecantikan natural dan elegan”



Sabtu, 15 November 2014

BIN HOUSE (RUMAH BATIK) IWAN TIRTA DAN BIN HOUSE

TULISAN 2
BIN HOUSE (RUMAH BATIK)

IWAN TIRTA DAN BIN HOUSE


Iwan Tirta (lahir di Blora, Jawa Tengah, 18 April 1935 – meninggal di Jakarta, 31 Juli 2010 pada umur 75 tahun) adalah seorang perancang busana asal Indonesia yang sangat dikenal melalui rancangan-rancangan busanannya yang menggunakan unsur-unsur batik. Batik rancangannya digunakan sebagai pakaian tradisional yang dikenakan para kepala negara pada pertemuan APEC tahun1994.
Iwan yang memiliki nama lengkap Nusjirwan Tirtaamidjaja lahir dari pasangan Sunda dan Minangkabau. Ayahnya, Mohamad Husein Tirtaamidjaja, adalah mantan anggota mahkamah agung. Setamat dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Iwan mengambil gelar master hukum di Yale University, Amerika Serikat, dan kemudian di London School of Economics.
Ketertarikannya kepada batik muncul disaat Iwan menerima dana hibah dari John D. Rockefeller the Third untuk mempelajari tarian keraton Kasunanan Surakarta. Sejak itu hingga akhir hayatnya, Iwan mengembangkan batik khas Indonesia, mulai dari pendidikan batik, penelitian hingga promosi ke mancanegara. Iwan juga mengembangkan filsafat batik Indonesia.
Iwan meninggal pada hari Sabtu pukul 8.30 WIB di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta Pusat, dalam usia 75 tahun. Sebelum meninggal, dia sempat dirawat di Rumah Sakit Abdi Waluyo selama sekitar 10 hari. Iwan terkena stroke setelah mengalami komplikasi penyakit jantung, ginjal, dan sesak napas.

Iwan Tirta dan BIN House Pamerkan Koleksi Batik Elegan di Plaza Indonesia

Karya dari dua maestro batik Indonesia, Iwan Tirta dan Josephine 'Obin' Komara dengan label BIN House, bersanding cantik dalam event yang berlangsung di Plaza Indonesia, Rabu (21/08/2013). Acara bertajuk Tribute to Indonesian Heritage itu diadakan di Lamoda Cafe dalam rangka Hari Kemerdekaan Indonesia ke-68.     

Koleksi pertama yang ditampilkan adalah dari Iwan Tirta private collection. Sang creative director, Era Soekamto, menampilkan ragam batik yang elegan sebagai pilihan untuk ke pesta. Misalnya saja batik dijadikan dress pendek dengan tambahan akaesori belt.

Adapun gaun panjang berteknik layer dan draperi memakai warna biru yang cantik. Salah satu gaun panjangnya hadir dengan teknik cut out di lengan dan sheer di bagian dada. Koleksi Iwan Tirta juga menghadirkan beberapa kebaya modern yang dipadankan dengan rok batik draperi bervolume.        

Koleksi berikutnya yang ditampilkan dari BIN House. Obin sebagai creative director dan tim juga menghadirkan batik untuk ke pesta namun dikemas dalam gaya yang lebih kasual.

Kreasi BIN House terdiri dari 12 set, paduan atasan dan kain yang dibuat chic dan modern. Paduan Kreasi Obin cukup berwarna-warni. Sebagai contoh blus hitam tanpa lengan, dipadukan dengan kain batik oranye dan hitam sebagai bawahan yang matching dengan syal. Paduan ini juga menambahkan sabuk warna biru dan scarf hijau sebagai pemanis.

Ada lagi atasan bergaya kebaya modern tanpa lengan warna kuning, yang dipadukan dengan kain merah. BIN House juga menghadirkan beberapa aksesori seperti syal dan bolero dengan teknik unik yang disebut sang kreator adalah "jahit-jahit". Meskipun tampak berani bermain dengan warna terang, namun paduannya tetap cantik dan berkelas.         

"Orang selalu bilang tradisi itu baku harus begitu dari dulu sampai sekarang harus gitu. Theres no such word as pakem. Pakem menurut saya the way it is. Manusia bergerak kita berubah jadi tradisi mengikuti budaya. Tradisi itu reinvented," tutur Obin menggambarkan konsep tradisi dalam karyanya, saat ditemui oleh salah satu media online.           

"This what we've done today. Kain di Indonesia tuh bagusnya setengah mati, dan kami BIN House akan bawa kain Indonesia lebih jauh lagi. Baju-baju kayak gini yang bisa bikin cuma Indonesia. Obin cuma mau bilang I love indonesia," tutur desainer yang saat ditemui seusai show mengenakan blus putih dan kain biru.

Kreasikan 33 Motif Kain Iwan Tirta Jadi Busana Siap Pakai


'The Glory of Celebration' yang diadakan oleh Galeries Lafayette turut menghadirkan koleksi dari maestro batik, Iwan Tirta. Meski telah meninggal dunia, namun karyanya masih menginspirasi para desainer lainnya. Salah satunya adalah Musa Widyatmodjo.   

Musa mengolah koleksi Pusaka Nusantara Textile oleh Iwan Tirta, dan dipamerkan pertama kalinya, Kamis (18/07/2013) ini di lantai 1 Galeries Lafayette, Pacific Place, Jakarta. Dari kain-kain bermotif warisan nusantara milik Iwan Tirta itu, Musa mengkreasikannya menjadi pakaian siap pakai untuk pria dan wanita.           

"Bedakan antara batik dan printing seperti ini. Ini bukan batik, namun terdiri dari berbagai motif yang berbeda. Ada 33 motif dari 33 propinsi Indonesia. Saya tidak membuat motif, hanya mengkreasikan. Namun kain-kainnya adalah koleksi almarhum Iwan Tirta," ujar Musa saat ditemui wolipop seusai fashion show.          

Mantan ketua Asosiasi Pengusaha Perancang Muda Indonesia (APPMI) itu membuat kain-kain Iwan Tirta menjadi berbagai macam barang. Selain kain, ia berencana mengkreasikan kain-kain tersebut menjadi payung, tas hingga pulpen.           

"Akan didistribusikan nanti di bandara-bandara Internasional di Indonesia untuk menarik para wisatawan terhadap keberagaman budaya kita," tambah Musa.    

Desainer kelahiran 13 November itu menampilkan 33 set dalam pagelaran kali ini. Busana wanitanya, banyak menampilkan gaun-gaun berpotongan simpel namun tetap elegan. Ada juga atasan bermodel tunik yang kasual dipadukan dengan celana bahan ataupun jeans. Atasan itu dipercantik dengan scarf bermotif kain nusantara.      

Sedangkan koleksi busana pria terdiri dari kemeja bermotif, dan atasan lengan panjang. Beberap scarf juga dipakaikan pada pria sebagai aksesori untuk menyempurnakan penampilan.

Mahakarya 'Tersembunyi' Iwan Tirta Dipamerkan di Museum Tekstil

Pembuatan koleksi eksklusif itu kemudian diteruskan setelah Iwan Tirta wafat namun belum ditampilkan untuk khalayak. Ini merupakan pameran pertama yang memperlihatkan koleksi eksklusif tersebut dari sang maestro batik. Dalam pagelaran yang diadakan selama lima hari, motif dan corak buah karya Iwan Tirta juga telah dibukukan.  

Selain itu, dibuatkan pula dalam bentuk foto serta video untuk mengabadikan karya-karyanya. Koleksi eksklusif Iwan Tirta juga memiliki ruangan sendiri. Demi menjaga hak ciptanya agar tidak dikloning, para pengunjung tidak boleh mengambil foto di ruangan tersebut.

Pameran ini berlangsung mulai 21-25 Juni 2014. Pagelaran terbuka untuk umum yang hanya dikenakan biaya masuk sebesar Rp 5.000. Biaya tersebut hanya untuk administrasi museum sedangkan pamerannya gratis bagi siapa saja yang ingin melihatnya. Musem Tekstil buka mulai pukul 10.00 sampai 17.00.


Sumber :

http://hot.detik.com/read/2013/07/18/192359/2307430/233/musa-widyatmodjo-kreasikan-33-motif-kain-iwan-tirta-jadi-busana-siap-pakai?hd771104bcj

http://hot.detik.com/read/2013/08/21/183617/2336726/233/iwan-tirta-dan-bin-house-pamerkan-koleksi-batik-elegan-di-plaza-indonesia

http://hot.detik.com/read/2013/08/21/183617/2336726/233/iwan-tirta-dan-bin-house-pamerkan-koleksi-batik-elegan-di-plaza-indonesia




Jumat, 14 November 2014

Marwan Ja'far, Menteri PDT dan Transmigrasi

Marwan Ja'far, Menteri PDT dan Transmigrasi


Marwan Ja'far (ANTARA)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menunjuk Marwan Ja'far sebagai Menteri Desa, Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi pada Kabinet Kerja 2014-2019 di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu.

Marwan menggantikan Helmy Faishal Zaini pada Kabinet Indonesia Bersatu II era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono 2009-2014.

Penunjukkan pria kelahiran Pati, Jawa Tengah, pada 12 Maret 1972 sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sudah diduga sebelumnya karena namanya santer disebut-sebut duduk dalam jabatan itu, apalagi dia dikenal sebagai anggota Komisi V DPR RI yang antara lain membidangi pekerjaan umum dan perumahan rakyat.

Pria yang menempuh pendidikan S1 Hukum Universitas Islam Indonesia Yogyakarta tahun 1991-1998 ini menjabat anggota DPR RI dari PKB mewakili Jawa Tengah.

Saat ini ia menjabat Ketua Fraksi PKB DPR 2009-2014 dan sebelumnya menjabat sekretaris fraksi partai PKB. Dia juga pernah menjadi Wakil Ketua Lembaga Perekonomian PBNU.

Marwan Jafat adalah S1 Hukum Universitas Islam Indonesia Yogyakarta (1991-1998), kemudian menempuh studi  S1 Ekonomi pada Universitas Gajayana Malang (1993-1998).

Lalu di Ikatan Motor Besar Indonesia (IMBI) Yogyakarta Program BBA (1992-1995) dan S2 Universitas Kebangsaan Malaysia Program Pascasarjana Hukum Tesis (2008).

Sementara karier politiknya adalah anggota DPR-RI periode 2014-2019, anggota DPR-RI periode 2009-2014, anggota DPR-RI periode 2004-2009.

Kemudian menjadi Komisaris PT Wahana Sarana Jati (2004-sekarang), Direktur PT Wahana Sarana Jati (2000-2004), Marwan & Sidabutar Partners Law Firm sebagai Senior Partners (2003).

Lalu, Marketing Manager PT Sentra Mekanindo (1999-2000), Direktur PT Madu Buana Abadi sebagai (2000) dan tergabung dalam Rusdiono & Partners Law Firm sebagai Konsultan Hukum (1999).



Sumber : http://www.antaranews.com/berita/460821/marwan-jafar-menteri-pdt-dan-transmigrasi

Minggu, 12 Oktober 2014

Perencanaan Proposal Bisnis Usaha Sederahana

 Yustina Kurnia Sari/ 2C214606/ 1EB37/ Tugas ke 3 Softskill
 
 "Perencanaan Pembukaan Usaha Salon Sederhana"
Membuka usaha memang menjadi impian banyak orang, sebab banyak sekali keuntungan yang bisa kita dapatkan dari situ. Selain bisa menjadi bos dari diri sendiri, jam kerja bisa diatur dengan fleksibel juga potensi penghasilan yang bisa lebih besar dibandingkan bekerja sebagai karyawan. Selain itu dengan membuka usaha sendiri kita tidak hanya membantu diri kita tetapi juga membantu orang lain dengan memberi kesempatan mereka bekerja pada usaha kita.
Adapun bidang usaha yang saya minati adalah usaha salon, dengan alasan kebutuhan akan jasa kecantikan ini tidak pernah habis. Terutama wanita yang sedari dulu sudah sangat sadar perlunya merawat kecantikan dari ujung kaki sampai ujung kepala. Wanita dulu biasa melakukan perawatan tubuhnya sendiri di rumah dengan ramuan kecantikan tradisional yang diolah sendiri. Jaman sekarang yang serba praktis ini, wanita tidak lagi membuat ramuan kecantikan sendiri namun bisa membelinya dalam kemasan siap pakai di toko-toko. Namun, walau banyak alternatif perawatan tubuh yang dapat dilakukan sendiri di rumah, namun beberapa hal tetap harus dibantu orang lain misalnya gunting rambut dan blow. Lagipula pada dasarnya wanita senang dimanjakan, sehingga walaupun bisa mencuci rambut sendiri, luluran, creambath, facial atau gunting kuku mereka tetap saja jika orang lain yang mengerjakannya. Layaknya putri raja yang dilayani para dayang, begitulah perasaan wanita di salon.
Wanita juga berharap penampilan menjadi lebih cantik dengan rambut yang tertata, baik cuma di-blow biasa, blow variasi , pengeritingan, rebonding atau disanggul, alis yang dibentuk bak bulan sabit, kuku tangan dan kaki yang lentik dan berkilat, semua hal tersebut membutuhkan jasa salon sebab sulit dilakukan sendiri. Datang ke salon juga menjadi lebih menyenangkan sebab jasa perawatan kecantikannya semakin variatif misalnya pelangsingan, pemutihan kulit, bahkan perawatan kesehatan seperti refleksi kaki dan back therapy juga ditawarkan. Jasa salon sudah menjadi bagian hidup wanita, ibaratnya tidak mungkin wanita tidak ke salon. Bahkan perempuan paling tomboy sekalipun memotong rambutnya di salon bukan? 
Maka dari situ lah saya berminat dan berencana ingin membuka usaha dalam bidang kecantikan/ perawatan tubuh (salon), berikut perincian perencanaan usaha salon sederhana  saya :

I. Perencanaan Modal dan Manajemen Keuangan
 Modal yang digunakan adalah modal 100% milik sendiri, usaha milik bersama yang sumbernya dari 2 orang. dan modal  pertama bisnis ini adalah sebesar Rp. 7.000.000,- yang dibagi masing-masing orang Rp. 3.500.000 dan digunakan untuk membeli :
1.      Peralatan
-          Alat kecantikan : Rp. 1.000.000.-
-          Kosmetik : Rp. 2.000.000,-
2.      Perlengkapan :
-          Cermin dll : Rp. 500.000,-
3.      biaya Perawatan Rp.100.000,- / Bulan
4.       gaji 2 orang @ Rp 700.000,-.  / Bulan
5.      Biaya listrik Rp. 150.000,- / Bulan
6.      tambahan Modal salon : Rp. 500.000,- / Bulan
7.      sewa gedung : Rp. 250.000,- / Bulan
Keseluruhan pengeluaran peralatan dan perlenglapan adalah Rp. 3.500.000, dan sisanya akan diunakan untuk biaya oprasional yang dipastikan akan memerlukan biaya yang tidak sedikit. Modal yang kita punya ini sangat sedikit, namun dengan uang hanya bermodal Rp. 7.000.000,- bisa mendirikan usaha salon sederhana, untuk pembesaran usaha adalah proses dari kehidupan usaha salon kecantikan ini.
Usaha ini didirikan dikawasan kota yang letaknya tidak jauh dari perumahan masyarakat dengan maksud mempermudah membangun  komunikasi dan proses pemasarannya, gedung dan tanah ini kami sewa dengan harga Rp250.000 / bulan, dengan biaya sewa air dan listrik sendiri, karena latar belakangusaha ini adalah memberikan pelayanan berupa periasan dan hal lain yang berkaitan dengan kecantikan. 
II. Rencana kegiatan Operasional
Kegitan oprasional atau produksi Usaha ini dilakukan ditempat sendiri yang dapat ngontrak, dimulai dari persiapan pekerjaan, menyiapkan alat-alat make up salon, dan perawatan lainnya, pemotongan rambut dngan gunting dll.
Selanjutnya karyawan akan standbay menunggu pelanggan, jika ada pelanggan lalu ditawarkan jasa pelayana yang kami sediakan untuk kemudian dikerjakan.
 Proses pekerjaannya sendiri dilakukan oleh 2 orang karyawan yang dipekerjakan secara bersamaan, dengan dengan melayani 1 orang pelanggan oleh 1 orang, adapun jasa pelayanan yang kami sediakan adalah  :
  1. Gunting cuci blow : Rp. 20.000,- _Rp. 30.000,-
  2. Creambath buah : Rp. 20.000,-
  3. Hair Energy : Rp.30.000,- _ Rp. 40.000,-
  4. Hair Aroma therapy (anti stress) : Rp. 40.000,- _ Rp.50.000,-
  5. Bonacure hair therapy : Rp.100.000,-
  6. Clinical hair treatment : Rp. 60.000,- _ Rp. 80.000,-
  7. cat Uban : Rp. 50.000,- _ Rp. 80.000,-
  8. Rebonding : Rp. 120.000,-
  9. perming : Rp. 60.000,- _ Rp. 120.000,-
  10. make Up : Rp. 50.000,- _ Rp. 300.000,-
  11. Sanggul : Rp. 30.000,-
  12. Hair do : Rp. 30.000,-
  13. body scrub : Rp. 60.000,-
  14. Ficial Scrub : Rp. 20.000,-
  15. Pedicure : Rp. 30.000,-
  16. Refleksi : Rp. 30.000,-
  17. Potong Rambut : Rp. 15.000,-

    Rencana Usaha kecil ini adalah salah satu bentuk usaha yang gampang beradaptasi dilokasi dan waktu apapun, karena segi peralatan yang sederhana dan bahan baku yang gampang di dapat. Dan bisnis usaha salon kecantikan ini mungkin juga sudah banyak yang mendirikan, namun disamping itu masih banyak juga pelayanan yang kurang memuaskan pelanggan, layaknya candu, jika seseorang sudah mencoba suatu salon dan merasa nyaman, maka orang tersebut akan jadi pelanggan tetap, oleh karena itu pelayanan yang ekstra adalah langkah awal dalam memulai persaingan dengan usaha lain.

Sabtu, 11 Oktober 2014

LINK GUNADARMA

Http://studentsite.gunadarma.ac.id
Http://SAP.gunadarma.ac.id
Http://v-class.gunadarma.ac.id
Http://library.gunadarma.ac.id
Http://seminar.gunadarma.ac.id

Sabtu, 04 Oktober 2014

Dibalik Kunci Kesuksesan dalam Berwirausaha

Kisah Sukses Cak Eko Pengusaha “Bakso Malang Kota – Cak Eko”




Inilah sekilas cerita sukses Cak Eko. Pengusaha muda berusia 35 tahun ini berbagi pengalaman jatuh bangunnya dalam berwirausaha. Ketika berumur 23 tahun, waktu itu adalah awal mula dia terjun dalam bidang usaha. Pertama, dia pernah berbisnis handphone. Tidak sempat berjalan lama dan gagal. Faktor yang menyebabkan kegagalan di bidang seluler ini kata dia antara lain tidak fokus, tidak mampu menguasai pasar. Kedua, dia mencoba peruntungan usaha di bidang agribisnis. Namun mengalami kegagalan. Penyebab kegagalannya ternyata mendasar sekali, yaitu tidak menguasai ilmunya. Ketiga, seorang Cak Eko juga pernah terjun dalam bisnis busana, namun kembali mengalami kegagalan. Penyebab kegagalannya adalah kurang mempelajari situasi dan kondisi pasar yang sedang terjadi, kurang memiliki rasa percaya diri, dan tidak mampu bersaing dalam hal marketingnya. Keempat, dia pernah menggeluti usaha kerajinan. Berbagai kerajinan diproduksinya, namun lagi-lagi ia harus menerima pil pahit alias gagal. Penyebabnya adalah belum mengetahui segmentasi pasar, hanya mengikuti kata hatinya yang tertarik untuk melakukan ekspor dan tidak mempelajari betul bagaimana caranya menembus pasar ekspor. Menurut penuturannya dia pernah sepuluh kali mengalami kegagalan dalam membangun usaha, sehingga selain itu ada enam jenis usaha lain yang pernah digelutinya dan mengalami kegagalan. Namun, dia adalah seseorang dengan tipe pekerja keras dan pantrang menyerah. Setiap kali jatuh dan gagal, ia terus bangkit, tidak tinggal diam, berusaha menciptakan usaha baru dengan semangat yang tetap. Dalam benaknya, dia harus terus maju, besar, dan dapat membuka lapangan kerja bagi orang lain. Awal tahun 2006, ia mulai tertarik untuk berbisnis bakso. Ketertarikannya bermula dari sebuah bandara, ia melihat sebuah gerai yang dikerumuni banyak orang dan tentunya laku keras. Namun dalam bayangannya ia dihadapkan pada masalah permodalan, di bandara itu kira-kira diperlukan tiga ratus juta untuk menyewa sebuah gerai. Kendala lainnya adalah dia tidak bisa membuat bakso. Untuk kendala yang kedua ini nampaknya tidak terlalu sulit bagi dia untuk mengatasinya. Dia pergi ke Surabaya dengan maksud ingin mempelajari bagaimana proses pembuatan bakso. Disana, ia menyuruh seorang kerabatnya untuk mencarikan orang yang biasa membuat bakso. Setelah dipertemukan dengan si pembuat bakso, ia belajar selama sehari suntuk. Setelah itu, ia kembali ke Jakarta dan melakukan eksperimen selama 3 bulan. Setelah 3 bulan bereksperimen, akhirnya ia menemukan formula kering. Meski demikian, ia sempat ragu akan bakso buatannya itu. Ia pun membawa bakso buatannya tersebut untuk dicobakan kepada teman-temannya. Dia tidak menyebutkan tester baksonya itu buatan dia sendiri, ia mengatakan pada teman-temannya bahwa bakso tersebut adalah membeli dari orang lain. Namun apa yang terjadi, setelah dicoba ternyata bakso tersebut diakui teman-temannya lezat sekali, bahkan ada salah seorang temannya minta no hp si pembuat bakso (yang padahal dirinya) karena minggu depan ada acara besar katanya. Betapa terkejutnya Cak Eko waktu itu, betapa tidak, bakso buatannya itu terpakai dan bahkan temannya tadi ingin membeli dalam jumlah banyak karena kelezatannya itu. Akhirnya dia mengaku bahwa bakso tersebut adalah hasil jerih payahnya selama tiga bulan. Dia mulai percaya diri dan yakin bahwa bakso buatannya itu harus segera dikomersialkan. Setelah mulai berjalan, ternyata dia tidak puas dengan penghasilannya pada saat itu. Dia membuka cabang di Tamrin Square, Bekasi. Kemudian membuka cabang ketiganya di Surabaya. Dia cukup lelah dengan membuka beberapa cabang baru usaha baksonya itu. Dia berfikiran ‘kapan dapat menikmati hasilnya’. Akhirya dia memutuskan untuk membangun pola usaha kemitraan. Dengan cara yang unik, banyak orang yang ingin bermitra dengannya. Lalu, dia mendirikan tempat produksi di Surabaya. Tujuannya agar mempermudah memasok ke Indonesia bagian timur. Pada suatu ketika, dia berfikir bagaimana caranya agar baksonya itu dikenal banyak orang khususnya di Indonesia. Jika harus pasang iklan di Media, memerlukan biaya yang tak sedikit jumlahnya. Ia memutar kembali otaknya, bagaimana caranya baksonya bisa dikenal banyak orang dengan biaya yang rendah bahkan tanpa biaya. Dibuatlah sebuah tulisan sederhana yang menceritakan profil usaha dan bagaimana dia jatuh bangun dalam usahanya, kemudian dia menceritakan bagaimana ia mengatur usaha baksonya dengan semangat yang besar. Mulai buka toko baksonya pukul 9 pagi, namun persiapannya dimulai sejak pukul 3 dini hari dan pulang ke rumah pukul 10 malam, setelah di rumah ia mengevaluasi kualitas bakso dan keuangannya selama dua jam, sehingga dia hanya tidur selama 3 jam saja. Tulisannya itu dikirim ke 10 media nasional. Dari 10 yang dikirimnya, ia berharap 1 saja  mau menerima dan memuatnya. Diluar dugaan, ternyata ada 3 majalah terkenal yang berkenan mengekspos profil usahanya itu. Pada bulan agustus 2006, ketiga majalah tersebut menampilkan profil usahanya. Melalui pendekatan media itulah ia diuntungkan dalam hal promosi, selain dikenal banyak orang juga promosinya tersebut tanpa mengeluarkan uang sepeser pun alias gratis. Setelah dimuat dalam media, banyak orang mengetahui usaha baksonya dan banyak juga yang menawarkan untuk bermitra, terutama dari Indonesia bagian timur seperi Kupang dan Makasar. Meskipun demikian, ia tidak hanya berfikir bagaimana membangun kemitraan saja, tapi bagaimana dia harus mengatur sarana, modal dan sumberdaya manusianya.
Beliau juga berbagi kiat-kiat dibalik kesuksesan usaha yang dimilikinya:
  1. Cari mitra atau teman, setelah banyak baru memikirkan Pembuatan CV atau PT.
  2. Memanajeri perusahaan oleh diri sendiri, jangan sibuk mencari manajer, kita lebih tahu usaha yang kita lakukan.
  3. Jangan gengsi dan jangan mengedepankan formalitas usaha.
  4. Jangan terpancing bahwa usaha itu harus segera mendapatkan hasil, sehingga terlalu memaksakan diri dengan cara berhutang.
  5. Sebisa mungkin kita mengembangakan usaha dari omset yang ada, jangan tergiur untuk berhutang, apalagi dengan bunga yang tinggi, terlalu berisiko.
  6. Pilihlah mitra yang baik, carilah seperti kita mencarai pasangan hidup. Pelajari karakter, kepribadian, visi dan tanggungjawabnya. Samakan mimpi kita dengan mimpi mitra, jangan sampai terjadi simpang siur.
  7. Jangan berfikir yang enaknya saja. Untuk mahasiswa ada mata kuliah kewirausahaan, manfaatkan dan pelajari sebaik mungkin.
  8. Buatlah konsep usaha yang jelas dalam bentuk proposal atau secara tertulis lainnya.
  9. Mulailah suatu usaha di lingkungan sekitar, mengidentifikasi apa yang dibutuhkannya.
  10. Mulailah dari usaha kecil-kecilan.
  11. Buatlah branding atau merk yang unik dan menarik, karena hal tersebut berpengaruh terhadap imaje masyarakat/konsumen.
  12. Tolak mitos bahwa usaha kita itu berawal dari bakat keluarga.
  13. Banyak belajar dari orang-orang sukses, baca biografi mereka.
  14. Camkan dalam diri kita “saya harus bisa” karena apa yang kita pikirkan itulah yang akan kita dapatkan.
  15. Miliki energi positif dan keyakinan yang kuat.
  16. Mengikuti ajang atau lomba kewirausahaan.
         Itulah sedikit cerita singkat dan kiat-kiat usaha  Cak Eko yang kini tengah menempuh pendidikan S2 Manajemen Proyek di Universitas Indonesia. Beliau juga telah banyak memperoleh penghargaan, diantaranya dari Bank Mandiri, Bisnis Indonesia dan lain-lain. Semoga kisah sukses ini bisa menjadi motivasi khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca untuk lebih yakin, giat dan semangat dalam berwirausaha.